Surat untuk Sahabat

Rusa,


Akan selalu ada ruang di hati untuk adamu. Adakah kau baik-baik saja di sana? Pertemuan terakhir, ketika aku berkunjung ke kotamu, kita tidak banyak berbincang semana biasanya kita lakukan. Aku kadang merindukan saat-saat bodoh di masa lalu.


Aku hanya bisa berkata, "Jangan bersedih". Nyatanya, hanya kamu yang tahu apa yang sesungguhnya kamu rasakan. Apapun yang ingin kamu rasakan. Kamu harus tahu, ketika kamu tidak bercerita dan terdiam, aku menangis di dalam hati. Ketika kamu bersedih, aku pun bersedih. Sedihku hanya berdasar atas sedihmu. Sedihmu, hanya kamu yang tahu.


Entah kamu memiliki alasan yang tepat untuk bersedih. Andai aku tahu apa yang sesungguhnya kamu butuhkan agar kamu tidak perlu sesedih itu. Entah perlu kesedihan itu dijaga tetap ada. Jadi, mari kita bergembira.


Kamu tahu kebiasaanku, aku tidak akan bertanya sampai kamu mulai membuka cerita padaku. Sampai waktunya, aku akan terus bercerita tentang diriku. Maafkan untuk itu. 


Ayo! Kita rayakan kehidupan! Tertawakan kesedihan yang berlalu. Kita tertawa bersama.
I only a phone away from you.


Sahabatmu dari Lampung,
Madu

Komentar

Postingan Populer