(Tak Berjudul)

Baru saja melihat video klip Maliq D'essential - Coba Katakan. Itu semacam membuat hati terasa tertohok. Mungkin benar. Temanku tadi siang men-tweet, "Orang yang ga move on itu orang yang masih membiarkan tampilan lama di facebook". Itu yang terjadi pada halaman facebook-ku.

...
Aku tak ingin terus menunggu sesuatu yang tak pasti
Lebih baik kita menangis dan terluka hari ini
...

Kalau memang ada seseorang yang bisa aku tanyakan agar ia mau mengatakan, aku mungkin akan lebih tenang. Apakah aku benar menunggu? Atau aku hanya berdiam diri hingga seseorang mengetuk? Atau ternyata hatiku telah membeku.

Aku memiliki kecemburuan kepada orang yang memiliki pasangan dan selalu memiliki alasan untuk lebih bahagia setiap harinya demi orang lain. Entah kenapa. Harusnya hal seperti ini tidak mengurangi nilai kita sebagai manusia individu, tidak juga menambah. Kenapa harus berpikir untuk memiliki pasangan? Bagiku, itu menyeimbangkan diriku yang penuh ketidakteraturan. Maka, jika aku memilih untuk menghadapi masalah yang aku miliki, aku akan menyeimbangkan diriku sendiri. Jika diriku telah seimbang sendiri, aku tidak memerlukan orang lain. Hal itu kembali ke dalam kondisi hati membeku.

Sekuat itukah diriku? Rasanya tidak. Aku masih memilih untuk memiliki pasangan. Aku ingin merasakan romansa. Ingin bersama seseorang yang entah bagaimana caranya membuat diri bisa melakukan yang lebih dari biasanya.

Dengan menulis tulisan ini, seakan-akan membenarkan keputusasaanku akan romansa. Bisa saja. Tapi aku tidak pernah mau putus asa. Ini pun seperti pengumuman besar-besaran. Akupun bingung. Entah apa mauku.

Mungkin aku hanya seperti perempuan pada umumnya, ingin diinginkan.

Biarkan aku terluka dan menangis jika itu membuatku terus melangkah demi masa depan.

Komentar

Postingan Populer