Lebaran Kali Ini

Lebaran kali ini berbeda seperti biasanya. Esensi yang sama, hanya saja rekaman-rekaman peristiwa yang berbeda. Waktu terasa perlahan berlalu.

Sebelum terjabar begitu luas, aku hanya ingin menceritakan hidup manusia. Sekelompok manusia di bawah atap yang sama, memiliki hubungan darah. Sekelompok orang yang memiliki interaksi unik diantaranya.

Biasanya, ada satu waktu ketika kita semua heboh membereskan barang. Menyingkirkan yang sudah diluapak sejak lama, memilih kertas-kertas ataupun barang yang mungkin dirasa akan ada gunanya. Jatah aku hanya membuat sofa yang sudah bertahun umurnya tampak lebih indah di mata. Hanya menggunakan kain panjang yang diselipkan diantara sela. Memberikan warna yang berbeda di ruang tamu.

Papaku, yang biasanya bersantai, tahun ini dia dengan giatnya merapikan segala yang bisa dia rapikan. Sampai pada saat dia mengganti meja televisi yang sudah melengkung dan menambah lemari untuk penyimpanan. Itu juga ditambah dengan pengganti kipas angin yang sudah berbau gosong dengan kipas angin yang menempel dinding.

Rumahku selalu membuat kue kering. Kalau tidak dibikin, abangku bisa protes dan membuat mamaku kembali membuat adonan mentega, gula, dan telur itu dikocok oleh mesin pengocok. Kuenya tidak pernah susah, hanya nastar, kue keju, dan putri salju. Tahun ini, bertambah satu jenis: sagon bakar. Biasanya, aku juga ikut membantu tapi sekarang tidak begitu. Biasanya selalu tergoda ketika itu baru dipanggang. Entah mengapa, aku kehilangan masa-masa menghirup kue yang baru selesai dipanggang.

Aku dan adikku, tahun ini diberi berlimpah rejeki oleh Allah SWT. Senangnya. Hari menjelang lebaran disibuki oleh pemenuhan pemesanan cupcakes dan cookies. Menyenangkan.

Tamu papa juga tidak sebanyak dulu sebagai gantinya, tamu yang datang adalah tamu anak-anaknya. Saat berkumpul dengan teman-teman, banyak dari mereka sudah berkeluarga dan datang bersama anak mereka. Lucunya anak-anak kecil itu. Topik-topik pembicaraan juga sudah bergeser. Masih untung topik tidak membicarakan pekerjaan dan solusinya.

Yang paling menyenangkan adalah foto keluarga. Foto keluarga tahun ini, anggota keluarga besar Anshori Djausal lengkap, sampai dengan empat orang cucunya. Untuk menjadikan foto keluarga ini juga diperlukan bangku yang baru saja diselesaikan oleh kakak iparku. Diperlukan waktu sampai dengan menjelang tengah hari untuk menyelesaikan sesi foto bersama. Tambahan untuk tahun depan adalah memilih pose dan posisi yang lebih baik agar proporsi semakin baik.

Tetap saja, lebaran selalu melekat di hati. Selalu dirindukan kehadirannya di setiap tahun. Semoga amal ibadah terus bertambah dan terimaNya. Amin.

Komentar

jenderal mengatakan…
halo bu dj..
mohon maap lahir batin..

wah, sayang kemaren gak sempat ketemu ya..
kamaren ada rencana ke rumahmu. tapi karena sudah terlalu sore, saya tidak ikut. he
Gita P Djausal mengatakan…
aaahh...
kecewa lah aku jelijus!
hihihi..

Tak apalah, kita bersua lain waktu.
Mohon maaf lahir batin ya jel..

Postingan Populer