Orang Baik

Saya kangen menulis. Beberapa waktu lalu, sempat pengen nulis tentang Negara. Topik yang jarang sekali saya bahas di blog ini, bukan berarti tidak mungkin. Sayangnya, kalau mau membicarakan negara, tidak sembarangan. Saya harus menelaah beberapa, memiliki contoh satu-dua. Saya juga patut mengetahui apakah contoh itu tepat atau tidak. Untuk saat ini, itu bukan topik yang mudah buat saya bahas.

Tapi saya merindu. Kalau orang bilang -tentu saja orang yang bilang karena saya belum bisa bahasa makhluk hidup lain-, menulis itu jangan dipaksakan. Itu pun ada benarnya karena blog ini saya buat untuk berbagi kesenangan dan kebencian saya terhadap hidup. Kalau tidak ada waktu senggang, tidak perlu susah mencari. Kalau tidak ada yang mau dibagi, jangan pula menjadi pembohong.

Salah satu teman saya juga melabelkan blog saya yang ini sebagai blog curhat, curahan hati. Untuk mendukung pernyataan, marilah kita mencelotehkan apapun yang saya punya. Kadang saya merasa tidak adil kalau meracau tentang hal-hal personal di kala orang juga ingin membahas atau membutuhkan stimulan bagi ide pikiran yang lain. Sudahlah. Apapun yang membuat saya senang.

Tadi sore ada teman ketika saya SMP menegur via online. Sebenarnya saya juga satu SD dengannya. Diawali dengan menanyakan kabar. Kemudian dia berbasa-basi juga. Ada yang membuat saya tertegun. Ketika dia bertanya tentang rumah saya, apakah masih di lokasi yang sama. Dia juga menanyakan kabar abang saya.

Apa yang aneh? Kok jadi tertegun? Karena saya tidak tahu berapa saudara kandung yang dia miliki, bahkan alamat rumah dia, sekarang ataupun dulu. Dia lebih peduli dari saya. Saya jadi malu. Saya cuma ingat nama lengkapnya dan hari dia ulang tahun karena sama dengan hari ulang tahun papa saya.

Kalau mau diingat orang harusnya kita juga belajar mengingat orang. Tadi di acara keramaian, ada dua orang menegur, "Inget aku ga mbak?". Saya cuma bisa senyum dan menggali ingatan sebentar yang tetap saja kosong. Berpikir, harusnya sih ingat tapi kenyataannya tidak. Ingin bilang, "Maaf, loh, aku ga inget". Kesannya, kok, tega.

Terasa seperti kita mengingat orang yang tidak mengingat kita dan kita tidak mengingat orang sebaik orang lain mengingat diri kita. Tidak adil, ya? Padahal kan harusnya kita berusaha dengan baik untuk menjadi baik. Sepertinya usaha saya tidak cukup baik atau belum cukup baik.

Pelajaran saya hari ini adalah kenali musuhmu, lebih baik dari temanmu. Eh, salah. Jadilah orang baik, dengan cara mengenal orang lebih banyak. Cheers!

Komentar

Postingan Populer