Pasti Pas-Pas-an


Tulisan saya kali ini akan sedikit panjang dari biasanya. Salah satu alasannya adalah karena hal ini sering sekali muncul di pikiran walau sempat terlupakan oleh aktivitas. Jadi, buat teman-teman yang bersedia membacanya, terima kasih dan bersabar. Semoga kita bisa berdiskusi

Waktu awal Pertamina mengganti logonya, teman-teman saya heboh membicarakan budget yang dikeluarkan oleh perusahaan. Ketika itu, bukan suatu isu yang menarik bagi saya. Mungkin karena saat itu saya belum mencukupi pengetahuan saya dengan hal-hal yang terkait dengan perkembangan bisnis dan lainnya.

Setelah saya memulai membaca buku-buku bisnis, saya sedikit mengerti. Dapat dikatakan, perubahan logo ini menunjukkan adanya perubahan dalam perusahaan tersebut. Reformasi, restrukturisasi, atau istilah apa entah. Saat mencoba mengingat logo lama Pertamina, rasa-rasa saya hilang ingatan. Kalau logo yang sekarang digunakan tentunya tidak perlu diingat lekat-lekat karena di setiap pom juga kita bisa melihat logo itu.

Tidak lama dari itu, mereka mengeluarkan Program PASTI PAS. Menurut saya, banyak juga perubahan yang dapat terasa oleh end-user, yaitu kita masyarakat umum yang membeli bahan bakar di pom.

Adanya standar operasional yang harus dilaksanakan oleh front-liner person, petugas pengisi bahan bakar. Pertama, mereka harus tersenyum. Lalu, mengucapkan salam. Menunjukkan "dimulai dari angka nol ya, pak". Diakhiri dengan ucapan terima kasih. Kalau petugas tidak melakukannya, kita –para pelanggan- berhak melaporkannya. Untuk hal ini, saya bingung bagaimana pelaporan itu menjadi valid. Karena bisa saja ada orang iseng yang ingin melapor hal tersebut untuk mengganggu kegiatan operasional. Bisa saja petugas tersebut terkena teguran, gajinya dipotong dan bahkan dipecat. Perhatian saya tidak di situ.

Program tersebut menunjukkan kalau Pertamina tidak hanya menawarkan produk (dalam hal ini saya membicarakan produk bahan bakar yang dijual kepada masyarakat umum), mereka juga memiliki nilai-nilai yang ingin disampaikan kepada konsumen mereka. Kurang lebih dapat dikatakan, "kepercayaan Anda, membuat kami bertahan". Berlebihan memang tapi hal tersebut merupakan bentuk penghargaan dari Pertamina kepada konsumennya.

Seberapa penting, sih, PASTI PAS buat kita? Kalau teman-teman hanya beraktivitas di sekitar perkotaan, selisih beberapa tetes mungkin tidak akan menjadi masalah. Namun, kalau sedang dalam perjalanan menuju kota lain dan jarak pom yang satu dengan yang lain cukup jauh (bisa saja karena daerah yang dilewati tidak banyak penduduk), maka hal tersebut akan sangat berpengaruh terhadap perhitungan penggunaan bahan bakar kita.

Belum lagi petugas pom yang di daerah sepi itu lebih banyak bandelnya. Dimisalkan, kita ingin mengisi 10 L tapi dia memulainya dari angka 1,.. L. Mungkin dia tidak begitu mengerti mesin yang dia gunakan atau mesinnya tidak pernah diperbaiki akurasinya atau mungkin karena dia bosan kesepian atau hanya sekedar mencoba mendapatkan uang lebih. Setidaknya itu yang secara kasat dapat saya bayangkan. Itu mungkin kisah basi. Banyak orang sudah memiliki kisah sendiri. Bahkan mungkin, karena Pasti Pas sudah lama berjalan, orang lupa akan hal itu. Kita harus menghargai Pertamina mencoba meningkatkan profesionalitas kinerjanya.

Sedikit tambahan, atas masukan dari teman saya, seberapa pas dari Pasti Pas. Seberapa akurat perhitungan alat pompa bensin yang dimiliki Pertamina sehingga dapat menghasilkan akurasi angka yang tertera 1 L di mesin untuk 1 L di dalam tangki kendaraan kita. Mungkin Pertamina bisa melakukan pembuktian. Benar. Pembuktian bukan hanya dimulai dari angka 0 tapi angka akhir dari output mesin adalah sama dengan banyak cairan yang ada di tangki kita. Biar nyata, bahwa kebohongan tidak ditutup dengan kebohongan yang lain.





Pertamina Blog Contest

Komentar

Nasrul Akbar mengatakan…
waktu itu juga sempet kepikiran kaya gitu git, sampai-sampai pengen bikin tangki kaca yang ada literannya biar tau aja apakah benar-benar pasti pas...
Gita P Djausal mengatakan…
hehehe...
harusnya itu dilaksanakan bung nasrul.

Postingan Populer