Drama Queen

Tulisan kali iini, akan menjadi salah satu tulisan yang cukup jelas bahwa aku mau cerita hal lebih personal, alias curhat.

Ketika kita menonton film, seringkali kita melihat apa yang ingin kita lihat saja. Ketika cerita film itu tidak sesuai dengan imajinasi kita, kita bisa saja geram dibuatnya. Mungkin karena film cenderung cerita fiksi dan kita tidak pernah ingin kenyataan kita benar-benar terulang di dalam film. Maka, yang ada di dalam film adalah penggalan dari kenyataan. Film yang aku bahas dalam hal ini adalah film komersial. Penegasan ini perlu karena film dokumenter haruslah dibuat sesuai dengan kenyataan agar penikmatnya tidak dibodohi.

Aku sedang menjadi orang penuh drama. Lebih lagi, aku adalah orang yang ekspresif. Sulit sekali buat aku harus menyimpan sesuatu tentang diri sendiri. Apalagi kalau ada hal yang membuat saya senang atau tersenyum, orang lain harus merasakan apa yang saya rasakan juga. Seperti orang yang egois, memaksa orang lain merasakan yang kita rasa. Semoga teman-teman yang membaca ini mau memaafkanku.

Kembali pada film, ada dua film drama yang sering terngiang di ingatan. Mereka adalah He's Just Not That Into You (1) dan (500) Days of Summer (2). Dengan sangat memaksa, mungkin film ini memiliki kesamaan dalam 'tokoh yang menceritakan kembali tentang orang yang ia kagumi.'

Kalau film (1), jelas sudah, para perempuan menceritakan kisahnya dengan lawan jenis ke teman-temannya. Untuk prianya -seingat aku hanya empat tokoh-, gaya berceritanya tidak bisa disamakan dengan kehebohan para perempuan bercerita. Di film ini, lebih banyak cerita tentang Gigi.

Tokoh Gigi, luar biasa mengharapkan 'boyfriend. Selalu berspekulasi atas setiap interaksi yang terjadi antara dia dan pria. Bahkan dia memperhatikan pilihan kata yang dilontarkan oleh pria-pria yang berinteraksi dengan dia. Mungkin karena dia memiliki keinginan yang sangat tinggi untuk memilki pacar, itu yang menyebabkan dia begitu positif atas apapun.

Aku juga pernah mengumpat kesal karena sms tidak dibalas atau jungkir balik luar biasa kesenangan ketika menerima kabar dari seseorang. Bingung setengah mati karena ada yang memberi aku nama panggilan setiap bertemu dengannya. Yang Paling menyenangkan, tersipu malu ketika ada yang tersenyum begitu cemerlang melihat kehadiran kita.

Kadang aku berpikir, mungkin akan lebih mudah kalau kita melupakan asumsi. Alih-alih senyum sendiri membaca sms dari seseorang. Harusnya kita tahu alasan orang itu memberi kabar atau entah apa. Padahal interaksi kita dengan manusia lain adalah hal yang sangat wajar dan manusiawi. Kenapa kita harus menganggap itu sebagai suatu keistimewaan?

Film yang (2), memberikan rasa yang berbeda. Membangunkan dua pikiran, 'apakah aku setega Summer?' atau 'aku sebodoh Tom?'. Summer yang pada awalnya tidak mempercayai adanya cinta karena cinta merupakan imajinasi dan semua yang terjadi haruslah berpangkal dari logika. Pikiran Tom berbeda, dia percaya cinta dapat menjadi motor dalam hidupnya. Bodohnya, Tom membiarkan Summer masuk ke dalam hidupnya. Sejak awal, Tom pun tahu bahwa Summer berbeda akan hal cinta. Dia tanpa sadar, melukai dirinya sendiri.

Apakah aku akan tega melukai diri sendiri tanpa sadar? Dan ketika luka terasa begitu nyata, apakah aku akan sadar kalau yang melakukan itu adalah diriku sendiri?

Komentar

dheaditya's mengatakan…
git klo yang lagi kamu rasain cinta,just enjoy ur time. Sosok gigi emang kita banget deh sebagai cewek-cewek kebanyakan.

secara pribadi sih,gw lebih memilih untuk menjadi summer finn, dia bilang "coincidence that's all anything ever is"

setuju banget sama dia,klo emang ada yang namanya faith, true love dan segala macem yg sering disebut takdir, pasti semuanya bakal dateng gitu aja. Tanpa harus kita atur plot-nya tanpa harus sesak napas, dll.

*curhat.com

ayo git, bernapas dengan tulus seiring menjalani cinta :)
Gita P Djausal mengatakan…
hahaha...

sejauh ini, masih sering sesak napas plus jungkir balik.

Perlahan de. Perlahan.

kalau kata teman aku sih,
semua indah pada waktunya

aku masih belum cukup sabar aja kali menunggu waktu untuk datang.
Unknown mengatakan…
I love both of those movies... alot.. its real..those films "happens" in some part of my life..and in your life tooo...! hehehehehe...even it hurts..but its a path that i must walk through before i reach the real happiness of my life..it would become so meaningfull when it comes.. maybe u have to feel the same way with me to get yours

*teuteup curcollll*

keep the faith that u'll find the ONE..soon..

Once again..its all about timing..

*nyebelin ga sih akuhhhh..wkwkwkwkwkwkwk*
Gita P Djausal mengatakan…
PASTINYA!!!
hihihi.. itu film emang seru buat lucu-lucuan.

kamu sih ga nyebelin mit. tapi orang-orang yang ga jelas itu yg nyebelin.

hahahaha

Postingan Populer